Mahasiswa Serahkan Bantuan Untuk Korban Tanah Longsor Banjarnegara

images
By Fastikom UMPP| 15 Februari 2006| berita |

Pekalongan - Musibah longsor yang terjadi di Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar Banjarnegara, mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Salah satunya dari Mahasiswa Politeknik Muhamamdiyah Pekalongan yang tergabung dalam BEM, IMM, UKM dan Menwa.

Koordinator Aksi Penggalangan, Renaldi mengatakan, pihaknya berhasil mengumpulkan uang lebih dari lima juta rupiah, satu karung beras, Lima dus mie instan serta puluhan karung pakaian layak pakai untuk dewasa dan anak-anak. "Kami langsung membelanjakannya 1 juta rupiah dalam bentuk barang. seperti pakaian bayi dan obat-obatan yang memang sangat diperlukan“ kata Renaldi, Selasa (16/12)

Rabu, (17/12) pukul 10.00 WIB  rombongan mahasiswa Politeknik Muhammadiyah Pekalongan berangkat mengantarkan bantuan ke Karangkobar Banjarnegara. Bantuan diangkut menggunakan mobil dan diserahkan ke Posko MDMC PDM Banjarnegara di MTs. Muhammadiyah Karangkobar. Selain itu, Mahasiswa juga mengunjungi korban tanah longsor di posko-posko yang tersebar di beberapa titik di wilayah karangkobar.

Sementara,  Jenazah korban tewas yang ditemukan akibat bencana longsor di Dusun Jemblung, Banjarnegara, terus bertambah. Hingga Rabu (17/12/2014) sore,  tim evakuasi telah menemukan 19 lagi jasad korban yang tertimbun. Total korban tewas menjadi 83 orang.

Pencarian hari kelima berlangsung lancar karena kondisi cuaca relatif terang. Hanya saja, pada pukul 14.30 WIB, terjadi mendung pekat di sekitar lokasi evakuasi, tetapi kondisi pencarian terus dilakukan. Hingga pukul 17.00 WIB, tim evakuasi  mendapatkan 19 jenazah korban tewas.

Selain temuan jenazah, jumlah korban yang luka-luka dan masih selamat sebanyak 14 orang. Sebagian dari mereka mengalami luka berat sehingga harus dirujuk ke RSUD Banjarnegara.

Proses pencarian sendiri masih terus berlangsung. Tim evakuasi masih menggunakan alat manual serta dibantu sejumlah alat berat, antara lain delapan unit ekskavator dan tujuh buldoser. (ADH)