Pembelajaran Online, Fastikom UMPP Gelar bagi In House Training Guru MTS Muhamka

images
By Fastikom UMPP| 18 Januari 2021| berita |

fastikom.umpp.ac.id - Saat ini Corona menjadi pembicaraan yang hangat. Di belahan bumi manapun, corona masih mendominasi  pemberitaan ruang publik. Diberitakan secara masif di media cetak maupun elektronik. Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menyebabkan penyakit menular ke manusia. virus ini sebenarnya bisa juga menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Virus corona ini bisa menyebabkan ganguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Sehingga WHO pada tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi global.

Sebagian  daerah memutuskan menerapkan kebijakan untuk meliburkan siswa dan mulai menerapkan metode belajar dengan sistem daring (dalam jaringan) atau online.Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet.

Menyadari bahwa sistem pambelajaran harus terus berjalan meskpun tanpa tatap muka, MTS Muhamamdiyah Kajen menggandeng Univeristas Muhammadiyah Pekalongan (UMPP) untuk mengadakan kegiatan In House Training bagi guru MTS dengan tema “Pembelajaran dan system evaluasi belajar disaat pandemic “. Hadir sebagai pemateri, Muhammad Nasir, M.Kom, Hadwitya Handayani K., M.Kom dan Edy Subowo, M.Kom. ketiganya merupakan dosen program Studi Manajemen informatika dan S1 Informatika  di Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Muhamamdiyah Pekajangan Pekalongan.

Bertempat di MTS Muhammadiyah Kajen kegiatan ini dilaksanskan pada  pada selasa (5/1/2021) dengan dikuti oleh Semua Guru dan tenaga kependidikan MTS Muhamamdiyah Kajen. Hadir pula  pimpinan cabang muhammadiyah kajen , kepala sekolah, pengawas MTS dan Ka. Prodi D3 Manajemen Informatika dan S1 Informatika UMPP, Imam Rosyadi, SE, M.Si

Edy Subowo mengungkapan bahwa Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, dengan jadwal yang terarah  meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online) melalui Google Classroom yang efektif dan efesisen.  Hal ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).

Hadwitya Kusumawardani,  menambahkan bahwa sistem pembelajaran dapat dilaksanakan melalui koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran bersama diwaktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat memastikan siswa mengikuti pembelajaran, meskipun di tempat yang berbeda. Sehingga di harapkan pengawasan tetap terjaga. 

“Tidak dapat dipungkiri, baik siswa maupun orangtua siswa  merasa jenuh dengan sisitem daring ini. Namun, kegiatan pemebelajaran harus tetap berjalan. Kegagapan pembelajaran daring memang nampak terlihat di hadapan kita, tidak satu atau dua sekolah saja melainkan menyeluruh dibeberapa daerah di Indonesia. Komponen-komponen yang sangat penting dari proses pembelajaran daring (online) perlu ditingkatkan dan diperbaiki. Pertama dan terpenting adalah jaringan internet yang stabil, kemudian gawai atau komputer yang mumpuni,aplikasi dengan platform yang user friendly, dan sosialisasi daring yang bersifat efisien, efektif, kontinyu, dan integratif kepada seluruh stekholder pendidikan” ungkap M. Nasir

“Pembuatan  media pembelajaran harus  menarik atau tidak membosankan dalam pembelajaran daring ini sangat di butuhkan sehingga siswa tidak mudah bosan” tambahnya

Imam Rosyadi menambahkan, bahwa perlu disadari ketidaksiapan guru dan siswa terhadap pembelajaran daring juga menjadi masalah. Perpindahan sistem belajar konvensional ke sistem daring amat mendadak, tanpa persiapan yang matang. Tetapi semua ini harus tetap dilaksanakan agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan siswa aktif mengikuti walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19.

“Kegagapan pembelajaran daring memang nampak terlihat di hadapan kita, tidak satu atau dua sekolah saja melainkan menyeluruh dibeberapa daerah di Indonesia. Komponen-komponen yang sangat penting dari proses pembelajaran daring (online) perlu ditingkatkan dan diperbaiki. Pertama dan terpenting adalah jaringan internet yang stabil, kemudian gawai atau komputer yang mumpuni,aplikasi dengan platform yang user friendly, san sosialisasi daring yang bersifat efisien, efektif, kontinyu, dan integratif kepada seluruh stekholder pendidikan” Ujarnya

Menurutnya, Solusi atas permasalahan ini adalah pemerintah harus memberikan kebijakan dengan membuka gratis layanan aplikasi daring bekerjasama dengan provider internet dan aplikasi untuk membantu proses pembelajaran daring ini. Pemerintah juga harus mempersiapkan kurikulum dan silabus permbelajaran berbasis daring. Bagi sekolah-sekolah perlu untuk melakukan bimbingan teknik (bimtek) online proses pelaksanaan daring dan melakukan sosialisasi kepada orangtua dan siswa melalui media cetak dan media sosial tentang tata cara pelaksanaan pembelajaran daring, kaitannya dengan peran dan tugasnya.

Imam Rosyadi mengungkapkan, dalam proses pembelajaran daring, penting untuk ditambahkan pesan-pesan edukatif kepada orangtua dan peserta didik, tentang wabah pandemi Covid-19. Dengan demikian kita dapati pembelajaran yang sama dengan tatap muka tetapi berbasis online. Efeknya sangat bagus, programnya tepat sasaran, dan capaian pembelajarannya tercapai.

Beberapa peserta mengeluhkan jika pembelajaran daring ini tidak seefektif kegiatan pembelajaran konvensional (tatap muka langsung), karena beberapa materi harus dijelaskan secara langsung dan lebih lengkap. Selain itu materi yang disampaikan secara daring belum tentu bisa dipahami semua siswa. Berdasarkan pengalaman mengajar secara daring, sistem ini hanya efektif untuk memberi penugasan, dan kemungkinan hasil pengerjaan tugas-tugas ini diberikan ketika siswa akan masuk, sehingga kemungkinan akan menumpuk.

“Untuk mencapai pembelajaran daring baik perlu adanya evaluasi disetiap satuan kerja  yang menyeluruh dari guru, sarana, kurikulum dan metode harus di evaluasi setiap saat sambil mengikuti perkembangan anak didik tanpa menunggu satu semester “ ujar Imam rosyadi 

Di samping itu, kesuksesan pembelajaran daring selama masa Covid-19 ini tergantung pada kedisiplinan semua pihak. Oleh karena itu, pihak sekolah/madrasah di sini perlu membuat skema iventaris kelemahan dengan menyusun  manajemen yang baik dalam mengatur sistem pembelajaran daring” pungkasnya